Selasa, 04 Mei 2010

cerita nenek gaul

"Kikuk (pangilan nenekku sama aku)." nenek timbul didepan pintu dengan senyum lebarnya ketika aku membuka gerbang.
"Wew nek, gimana sehat?" Aku sebagai cucu sopan tanyakan itu dulu sebagai pembukaan, lalu akhirnya setelah cipika dan cipiki kulanjutkan pada utamanya, he he...
"Masak apa nek?, lapar nih akupun membuka tudung saji dan mulai lapar mata melihat warna-warni hidangan disana. Maklum hari minggu emang bakal ramai karena semua tante akan datang dengan anak-anaknya.
Akupun melahap dengan semangat pioner, dan angguk-angguk pala dikit dengar nenek-ku yang saat ini sangat nenek-nenek sekali, maksudku curhat sana dan sini. Sampe aku hampir aja almarhum karena keselek bumbu opor pedas yang lagi ku kunyah(lebay mode on,.. tapi sumpah, amat sangat menderita ketika bumbu cabe nyangsang kelobang nafas) sesudah minum banyak-banyak akupun berkata, "Nek cucu sendiri dibikin keselek tega amat sih." Aku protes tindakannya yang menggebrak meja.
"Ha ha lagian kamu semangat amat, pasti omongan nenek ga kamu denger."
"Denger koo, he he emang tadi ngomong apa sih." Sambil he he ga jelas, dan menatap mesra matanya.
"Dasar cucu ga sopan, tadi nenek bilang tentang komputer."
"Oohh komputer Dila rusak lagi, gampang tar aku benerin." Aku langsung menjawab.
"Bukannnn kikukkkk denger dulu ampe abis, Nenek mau belajar komputer." Katanya semangat.
"Wahh nekkk hebat gitu dong jadi nenek bisa jadi nenek mutakhir yang paham teknologi." Sebuah hal yang akan kusesali selanjutnya. ha ha...
Akhirnya singkat kata aku dan nenekku udah ada di ruang tengah, tempat komputer bercokol. Dila adik sepupuku yang baru bangun, melihat gelagat itu dan berkata sambil kucek-kucek mata.
"Semangattttt a Kikukkk." Sambil berlalu dan ketawa ga jelas.
Dan dimulailah semuanya, aku lalu menekan tombol start dan menunggu window menyala, sesudah menyala aku berkata pada nenek-ku.
"Nek kalau mau pake komputer, untuk awal nenek pencet tombol yang bulet ditengah itu." Kataku pelan
"Ini?" kata neneku ditekannya tombol yang bulet ditengah.
"Jiahhhh"Kataku.
"Kenapa kuk?"
"kalo diteken sekarang ya mati nek." Aku menjelaskan.
"Oohh maap lagian kamu ga ngomong. Terus kapan waktunya nenek musti teken?"
"Eeeee ... >.<"

Setelah window terbuka kedua kalinya, akupun mulai menjelaskan kembali tentunya setelah urusan start komputer beres dipahami.
"Nek sekarang sebelum semua berlanjut nenek tau ga ini apa?" Aku berujar sambil menunjukan mouse.
"Itu buat gerak-gerakin tanda panahkan?, Dila udah kasih tau kalo masalah panah gerak-gerak. Tapi nenek bingung fungsinya buat apa."
"Liat Nek ini namanya fungsi klik, jadi nenek buka program dan nutup atau lainnya tergantung sama mouse ini.
"Ooo jadi geser-geser trus klik ya ke gambar?"
"Yup betul." Aku mulai bangga nenek langsung ngerti dan...,
"Mana ga bisaaa." Kata nenek-ku
"Ya Nenek klik nya jangan satu-satu mesti cepet."
“Maksudnya?”
“Klik dua kali beturut-turut.”
"udah ini liat." Nenek ku emang klik dua kali tapi gerakannya masih tanggung.
"Kurang cepet."Aku singkat saja.
“Katanya komputer buat mempermudah ko ribet gini sih?”
Akhirnya karena gerakannya tertahan pada icon dan menggeser lalu melepas pada ruang kosong, otomatis terjadi copy folder.
"Nah loh napa ni kikuk?, ko beda sih?"
"Ya kalo kurang cepet emang kaya gitu."
"Rusak ya?" Nenek bertanya khawatir.
"Enggak ko cuman ke copy aja tinggal di delete ko."
“Delete apa tuh?”
“Ya tadi Nenek ga sengaja mencet copy folder.”
“Nenek ga pencet apa-apa ko, kan kamu yang suruh nenek klik mousenya.”
“T.T …. Kalo nenek tanggung-tanggung gitu klik nya dan kelepas di ruang kosong bakal ke-copy otomatis nenek tcayanggggggggg.”
“Ooo terus gimana dong bedain klik yang kamu maksud sama klik yang bisa bikin komputer delete?, tapi serem juga ya tar pas kamu ga ada, ini kejadian gimana?, Nenek telepon kamu ya.”
“T.T.. Tuhannnnn…”

Setelah aku jelaskan panjang lebar konsep klik (T.T) akupun melanjutkan pelajaran.
"Nek sekarang nenek mau apa dikomputer?"
"Maksudnya?"
"Komputer tuh fungsinya banyak Nek. Nenek bisa denger lagu, bisa nonton, maen games, ngitung, pokonya banyak deh."
“Ooo Nenek ga tau mau apa Kuk, tapi kalo ngitung ada kalkulator, lagu diradio ama teve aja, nenek mau coba yang games.”
“Nenek mau games apa?”
“Emang games apa sih?”
“Permainan.”
“Ooo emang ada apa aja?”
“Banyak.” Akupun membuka solitaire
“Ahh Nenek ga suka kartu.”
“Kalo ini?” Aku buka Zuma”
“Pusing liat warnanya, lagian ga ngerti.”
“Emang Nenek sukanya game yang gimana?”
“Waktu kecil Nenek suka maen bekel, congklak, sama lompat tali.”
“>.<…”

"Tapi sebenernya Nenek mau kirim surat sama saudara yang jauh. Itu caranya gimana Kuk?, bisakan?"
"Ya bisa sih tapi kalo itu nenek mesti pasang internet dulu.
"Maksudnya? disini bisa ga?"
"Ya belum Nek."
"Katanya si Awang(nama om-ku) beli yang canggih buat Dilla masa blom ada Internetnya?"
"Beda lah nek internet harus dipasang lagi. Waktu itu nenek ditawarin ga mau, katanya takut tar biaya telepon mahal."
"Maksudnya yang waktu itu dipasangnya mesti lewat jalur telepon?"
"Iya."
"Wah kalo gitu males ah, percuma nenek belajar komputer kalo ga bisa internet."
"Jiahhhh,..." Kataku.

By the way aku emang cucu ga semangat ama kemajuan neneknya, soalnya aku diem aja walau dalam benakku berpikir untuk memberikan solusi flasnet. ha ha
Cuman nenekk-u akhirnya tau juga flashnet dikasih sama om Awang yang emang usaha komputer.
Dan saat aku menulis cerpen ini aku lagi Facebookan ma nenek-ku dan beliau komentar.
-cucu kurang ajuarrrrrrrrrr-
(By the way aku emang cucu ga semangat ama kemajuan neneknya, soalnya aku diem aja walau dalam benakku berpikir untuk memberikan solusi flasnet. ha ha) <----- dia baca yang ini.
Wkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwk dasar nenek gaul...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar